Mengintip Berita Terupdate Seputar Perkembangan Ibu Kota Baru, Simak di Sini!
Sebagaimana yang sudah kita ketahui bahwa kabar mengenai pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan bukanlah isapan jempol belaka. Hal itu bukan tanpa alasan, mengingat proses perkembangan ibu kota baru selalu menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
Pada rapat kerja yang dilangsungkan oleh pemerintah pada Selasa dini hari, yakni berupa Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (Pansus RUU IKN) yang sepakat mengusung RUU IKN ke dalam rapat paripurna guna disahkan sebagai undang-undang.
Nah, untuk kamu yang masih penasaran dengan informasi seputar perkembangan ibu kota baru, mari kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.
1. Pemerintah Mengusung Nama “Nusantara”
Dalam rapat dengan Pansus RUU IKN, Menteri Suharso menegaskan bahwa pemerintah akan menggunakan kata “Nusantara“ sebagai nama ibu kota negara baru di kawasan Kalimantan Timur.
“Ini saya baru mendapatkan konfirmasi dan perintah langsung dari Bapak Presiden yaitu pada hari Jumat. Jadi sekarang hari Senin, hari Jumat lalu, dan beliau mengatakan ibu kota negara ini Nusantara,“ ujar Menteri Suharso.
Selain itu, Suharso juga menambahkan bahwa penggunaan nama “Nusantara“ dipilih dari sekitar 80 nama lain yang diusulkan, seperti Nusa Jaya, Negara Jaya, Nusantara Jaya, Pertiwipura, Cakrawalapura, dan Kertanegara.
“Alasannya adalah Nusantara sudah dikenal sejak dulu dan ikonik di internasional, mudah dan menggambarkan kenusantaraan kita semua Republik Indonesia,“ tambah Suharso.
Baca juga: Manfaat Izin BPOM Bagi Pelaku Bisnis dan Biayanya
2. Sebagian Besar Pembangunan Didanai Dari APBN
Menurut kabar yang beredar, biaya pembangunan ibu kota baru sebagian besarnya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal itu pu terbukti, yang mana dana tersebut disampaikan langsung melalui situs resmi IKN yaki ikn.go.id.
Dalam situs IKN tersebut, menyebutkan bahwa sekitar 53,5% biaya pembangunan ibu kota negara baru akan didanai oleh APBN. Sedangkan 45,6% sisanya akan didanai melalui skema kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha (KBPU), swasta, hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ketika diwawancarai untuk diminta konfirmasi mengenai berapa nominal dana tersebut, Suharso pun hanya menjawab secara singkat dan mengaku bahwa ia belum mendapatkan informasi detail seputar pendanaan ibu kota negara baru.
Tak hanya itu, Menteri Suharso juga tidak menjawab secara lugas perihal angka yang tertera pada situs resmi IKN hanya untuk kurun waktu tertentu selama proses pembangunan ibu kota baru.
3. Dirancang Dengan Lokasi yang Sangat Strategis
Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa pembangunan ibu kota baru harus dijadikan momentum sebagai pembangunan sebuah kota yang sehat, efisien, serta produktif.
Disisi lain, pembangunan ibu kota negara baru sejak awal memang sudah dirancang agar masyarakat bisa bepergian kemana saja secara ramah lingkungan. Pasalnya, pembangunan ibu kota negara baru telah menerapkan sistem zero emission.
“Secara fisik pembangunan IKN di Kaltim ini harus dijadikan momentum. Untuk membangun sebuah kota yang sehat, efisien, produktif yang dirancang sejak awal agar warganya kemana-mana dekat. warganya ke mana-mana bisa naik sepeda, ke mana-mana bisa jalan kaki,“ ungkap Presiden Joko Widodo.
Tak hanya itu, IKN juga telah menyediakan pelayanan keamanan serta kesehatan dan pendidikan bertaraf internasional.
“Bayangkan kita seperti itu. Jadi, sekali lagi IKN yang baru ini bukan sekedar kota yang berisi kantor-kantor pemerintahan. Tetapi, kita ingin membangun sebuah new smart metropolis yang mampu menjadi magnet, menjadi global talent magnet, menjadi pusat inovasi,” tambah Jokowi.
Baca juga: 5 Rekomendasi Aplikasi Baca Berita Gratis