7 Faktor Penyebab Turun Naiknya Harga Saham, Simak di Sini!
Turun naiknya harga saham merupakan hal yang lumrah terjadi. Salah satu penyebab saham turun naik yaitu adanya permintaan dan ketersediaan. Harga saham sekalipun yang termasuk dalam kategori saham blue chips tetap bisa mengalami penurunan. Sebaliknya, saham yang termasuk kategori Lapis Tiga bisa naik secara signifikan tanpa diduga – duga.
Terdapat sejumlah faktor mendasar yang bisa mengakibatkan turun atau naiknya harga saham. Apa saja itu? Berikut penjelasannya.
Aksi Korporasi Perusahaan
Aksi korporasi perusahaan yang dimaksud disini yaitu berbentuk kebijakan yang diambil oleh jajaran manajemen perusahaan. Dampak dari kebijakan itu dapat mengubah hal – hal yang bersifat fundamental dalam perusahaan. Adapun contoh dari aksi korporasi perusahaan adalah seperti terjadinya akuisi, merger, right issue, dan divestasi. Kebijakan – kebijakan fundamental dari perusahaan tersebut secara otomatis akan mempengaruhi harga saham di bursa.
Proyeksi Kinerja Perusahaan Pada Masa Mendatang
Perkiraan performa atau kinerja sebuah perusahaan juga menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi turun naiknya harga saham. Sebab, para investor maupun analis fundamental menjadikan performa perusahaan sebagai acuan dalam melakukan pengkajian terhadap saham perusahaan.
Adapun beberapa faktor yang sering menjadi sorotan diantaranya yaitu tingkat dividen tunai, tingkat rasio utang, rasio nilai buku (Price to Book Value/PVB), earnings per share (EPS), dan tingkat laba suatu perusahaan.
Baca juga: Update Terbaru Perkembangan Ibu Kota Baru
Kebijakan Pemerintah
Turun naiknya harga saham juga dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintah meskipun kebijakannya masih berupa wacana dan belum terealisasi. Terdapat banyak contoh kebijakan Pemerintah yang mengakibatkan volatilitas harga saham diantaranya kebijakan ekspor impor, kebijakan perseroan, kebijakan utang, kebijakan Penanaman Modal Asing (PMA), dan lain sebagainya.
Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Mata Uang Asing
Melemah atau menguatnya kurs rupiah terhadap mata uang asing kerap menjadi faktor yang menyebabkan fluktuasi harga saham di bursa. Konsekuensi dari turun naiknya kurs tersebut bisa menimbulkan dampak positif maupun negatif bagi perusahaan – perusahaan tertentu, terutama yang memiliki beban utang mata uang asing yang akan dirugikan akibat melemahnya kurs.
Kondisi Fundamental Ekonomi Makro
Turun naiknya harga saham juga dipengaruhi oleh kondisi fundamental ekonomi makro. Contohnya, turun naiknya suku bunga disebabkan oleh kebijakan Bank Sentral Amerika (Federal Reserve). Tingkat inflasi juga merupakan salah satu faktor kondisi ekonomi makro penyebab saham turun naik.
Rumor Dan Sentimen Pasar
Pasar saham sangat rentan akan informasi manipulatif, berita, maupun rumor. Hanya sebatas isu yang tidak diketahui darimana sumbernya saja bisa mempengaruhi turun atau naiknya harga saham.
Contohnya, seorang CEO atau direksi perusahaan tertentu membuat sebuah pernyataan yang positif atau negatif. Harga saham dari perusahaan yang bersangkutan secara otomatis bisa terkoreksi, apakah turun atau naik secara tiba – tiba.
Karena itu, faktor ini seringkali menjadi pertimbangan tertentu para analis sebelum memutuskan untuk mengambil saham tersebut.
Faktor Manipulasi Pasar
Turun atau naiknya harga saham juga secara langsung kerap dipengaruhi manipulasi pasar saham. Umumnya manipulasi pasar saham dilakukan oleh investor – investor berpengalaman dan memiliki modal besar. Mereka akan menggunakan media massa untuk memanipulasi kondisi tertentu demi tercapainya tujuan mereka, baik meningkatkan atau menurunkan harga saham.
Namun biasanya faktor manipulasi pasar ini tidak akan bertahan lama. Sebab, perusahaan masih mengantongi aspek – aspek fundamental yang sudah terekam didalam laporan keuangannya yang bisa dimanfaatkan untuk mengembalikan harga saham ke kondisi sebelumnya.
Baca juga: Mengenal Pengertian Pasar Bebas Beserta Peran dan Manfaatnya
Sumber: https://beritanakmuda.com/